Penyakit Tidak Menular adalah salah satu masalah dalam
pembangunan kesehatan di Indonesia dengan peningkatan beban biaya yang terus
meningkat setiap tahunnya. Di masa adaptasi kebiasaan Baru karena pandemic covid-19,
Puskesmas tetap dituntut meningkatkan pelayanan kesehatan. Puskesmas PANDU PTM
adalah upaya pencegahan dan penanggulangan PTM melalui peningkatan kapasitas
petugas dalam pelayanan deteksi dini, monitoring dan tatalaksana PTM melalui
pendekatan faktor risiko. Upaya terobosan Puskesmas
PANDU PTM mutlak dilaksanakan dengan tujuan agar Standar Pelayanan Minimal
(SPM) dalam bidang kesehatan dapat tercapai. SPM merupakan indikator
kinerja dari pimpinan baik pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maupun
kepala daerah, kata Wahyu Sri Harini, dr Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan
Kabupaten Jombang pada saat pembukaan pertemuan Sosialisasi Puskesmas Pandu
PTM.
Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional Tahun 2020 Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan ulang, karena
kegiatan sosialisasi yang pernah dilaksanakan dan diharapkan Puskesmas dapat
melaksanakan PANDU PTM tidak kunjung tiba, maka kegiatan sosialisasi ini
diulang untuk memberikan tekanan, dorongan dan motivasi agar Puskesmas di
Kabupaten Jombang dapat melakukan kegiatan PANDU PTM, lanjutnya.
Sosialisasi Puskesmas Pandu PTM dilaksanakan
Selasa (10/11) di Ruang Suroadiningrat II Pemerintah Kabupaten Jombang ini
menghadirkan 34 Pengelola Program PTM Puskesmas se Kabupaten Jombang. Pertemuan
yang dilaksanakan dengan DPA APBD Dinas Kesehatan Tahun 2020 ini merupakan awal
kesepakatan Puskesmas melaksanakan Deteksi Dini Faktor Resiko Penyakit Jantung
Koroner melalui Charta WHO.
Pada kesempatan ini hadir Laksono Budi P, SKM,
M.M dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sebagai narasumber di Sosialisasi.
(ej 20201102)
Komentar